Tampilkan postingan dengan label teori ekonometrika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label teori ekonometrika. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Agustus 2021

MODEL LINEAR, NON LINEAR, STATIK dan DINAMIK : Teori Ekonometrika Dasar


MODEL LINEAR, NON LINEAR, STATIK dan DINAMIK : Teori Ekonometrika Dasar

Yuhka Sundaya

Dua kelompok model 

  1. Linier
  2. Non linier

Contoh 1 :

          Ct = b0 + b1 Yt + b2 Wt + et a fungsi liniera dapat diestimasi dengan OLS

Jika: Ct/Yt = b1  = MPC

          Ct = a0 Yta1  Wta2  etut a fungsi non liniera tidak dapat diestimasi dengan OLS

Dapat diestimasi dengan OLS, dengan terlebih dahulu mentransformasi persamaan tersebut kedalam bentuk linier sebagai berikut :

lnCt = lna0 + a1 lnYt + a2 lnWt + uta dapat diestimasi dengan OLS

Jika: lnCt/lnYt = (1/Ct.dCt)/(1/Yt.dYt) = (dCt/dYt)/(Yt/Ct) = a1  = elastisitas konsumsi terhadap pendapatan (bukan MPC lagi).

Catatan : Suatu model disebut linier, jika parameter dari model tersebut bersifat linier.

Contoh 2 :

Ct = g0 + g1 (Yt + g0 Wt) + et

       = g0 + g1 Yt +    g0g1  Wt + et

     

Parameter g0g1 multiplicative, tapi persamaannya tidak linier. Teknik estimasi OLS hanya cocok untuk model yang linier dalam parameternya.

Contoh 3 : Model persamaan berbentuk kubik (polinomial pangkat 3)

Misalnya fungsi biaya total adalah :

Ct   = b0 + b1 Qt + b2 Qt2 + b3 Qt3 + eta parameternya tidak liniera dapat diestimasi dengan OLS

Dimana : b0 = TFC ; b1, b2, b3 = TVC


Model Statis dan Model Dinamis

Untuk membedakan mana model statis dan mana model statis dapat dilihat dari ada atau tidaknya lag dalam suatu persamaan.

Contoh 1 :

[1]   Ct = b0 + b1 Yt + et Þ tidak mengandung lag variabelÞ model statis

[2]   Ct = b0 + b1 Yt + l Ct-1 + et t Þ mengandung lag variabel dependen“C” Þ model dinamis

[3]   Ct = b0 + b1 Yt + b1 Yt-1 + et t Þ mengandung lag variabel independen“Y” Þ model dinamis

[4]   Ct = b0 + b1 Yt + b1 Yt-1 + l Ct-1  + et t Þ mengandung lag variabel dependen dan independen Þ model dinamis

Keterangan :
Model [2], [3] dan [4] disebut dengan Distributed Lag Model (DLM).

Pengertian statis Þ sudah berada dalam keseimbangan jangka panjang. Sebagai ilustrasi dapat digunakan model Cobb-Web pada Gambar 1.

Gambar 1. Teorema Cobb-Web
Gambar 1. Teorema Cobb-Web

Menurut Alfred Marshall, harga suatu komoditi akan mencapai keseimbangan dalam jangka panjang (Pe). Namun sebelum mencapai keseimbangannya haga tersebut mengalami fluktuasi. Selama periode waktu tertentu harga mengalami penyesuaian-penyesuaian. Misalnya, ketika harga P1 Þ ES1Þ P2 ED1 ÞP3 ES2 ÞP4 ED2 dan seterusnya sampai mencapai Pe = keseimbangan pasar (tidak ada lagi excess).

Sehingga jika penyesuaian harga tersebut divisualisasikan dengan waktu (t) akan berbentuk seperti dalam gambar 2.

Gambar 2. Perkembangan Harga

Lag adalah transisi suatu variabel menuju keseimbangan. Dengan demikian model lag adalah model jangka pendek.


Variasi-Variasi Model Dinamik

1.      Partial  Adjustmen Model

Contoh : Model Nerlove (Mark Nerlove) – Kautsoyiannis (310)

Yt* = a + b Xt + et ... [a]


Dimana :

Yt* = desired level of investment (tingkat investasi yang diinginkan)

Yt* adalah unobservable atau tak dapat diamati, namun relevan untuk dikaji (bukan untuk menspesifikasikannya). Bagaimana memodelkannya ?

 

Langkah I :

Diketahui adjustment equationnya adalah :

Yt – Yt-1 = q(Yt* - Yt-1) + ut , Untuk 0 < q < 1 ... [b]



Yt – Yt-1 = qYt* - qYt-1 +    ut ..... ut    sementara dihilangkan untuk simplipikasi

qYt* = Yt – Yt-1 + qYt-1

Yt* = 1/q[ Yt – Yt-1 + qYt-1]


Yt* = Yt /q – Yt-1/q + Yt-1 ... [c]

 Substitusikan persamaan [a] ke persamaan [c], sehingga diperoleh :

 a + b Xt + et = Yt/q – Yt-1/q + Yt-1 

Yt/q = a + b Xt + et + Yt-1/q  – Yt-1 

Yt = aq + bq Xt + Yt-1 qYt-1+ qe

Yt = aq + bq Xt + (1 – q)Yt-1+ qet



Yt =   aq   +   bq   Xt + lYt-1+ qet ... [d]

Catat bahwa aq   dan   b menjadi bersifat multiplicative, sehingga menjadi fungsi non linier.

Model Nerlove di atas tidak dapat diestimasi dengan OLS. Solusinya adalah menduga Yt = f(Xt, Yt-1, vt) dengan OLS terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh besarnya q.

Misal, persamaan berikut diduga dengan OLS ;

Yt =   b0   +   b1   Xt +   b2  Yt-1  +  vt

Hasilnya adalah ;

Yt =   10   +   0.8   Xt +   0.5  Yt-1 

Kita ketahui bahwa :

b0 = 10 = aq |   b1= 0.8 = bq |   b2 = 0.5 = l, dimana  l = 1- q 

Karena l = 1- q , maka 0.5 = 1- q  Þ q = 1 – 0.5 = 0.5.

q adalah adjustment parameter. q = 0.5, artinya “Y” yang diinginkan hanya tercapai setengahnya. 

Dengan demikian :

10 = aq Þ 10 = a0.5 Þ a = 10/0.5 = 20

0.8= bq Þ 0.8= b0.5 Þ b = 0.8/0.5= 1.6

Dengan menginternalisasikan nilai a dan b terhadap persamaan [d], menghasilkan model Nerlove sebagai berikut :

Yt =   20   +   1.6   Xt + 0.5 Yt-1

 Model Nerlove disbut juga dengan model distributive lag variabel dependen.

 2. Adaptive Expectation

Contoh : Model Cagan Þ model mengikuti perilaku hipotesis yang cocok untuk Friedman Permanent Hypothesis Income. Bentuk umumnya adalah Yt = f (Xt*).


Contoh :

Qt = b0 + b1   Pt* + ut       dan Ct = c1 Yt* + ut

P* dan Y* menampilkan 'expected level' atau perkiraan.

Jika : Yt = b0 + b1 Xt* + ut ... [a]

Diketahui, adaptive equationnya adalah :

X*t - X*t-1 = g (Xt – X*t-1), untuk 0 < g < 1

X*t = X*t-1 + g (Xt – X*t-1) ... [b]

Persamaan [a] dapat diatur kembali sebagai berikut :

Yt – b0 – ut  = b1 X*t

X*t   = – b0/b1 + 1/b1 Yt – 1/b1ut [c] Þ lag kan dengan 1 periode, sehingga

X*t-1 = – b0/b1 + 1/b1 Yt-1 – 1/b1ut-1  ... [d]

Kemudian substitusikan persamaan [c] dan [d] ke dalam adaptive equationnya :

X*t - X*t-1 = g (Xt – X*t-1)

[– b0/b1 + 1/b1 Yt – 1/b1ut] – [– b0/b1 + 1/b1 Yt-1 – 1/b1ut-1] = g[Xt – (– b0/b1 + 1/b1 Yt-1 – 1/b1ut-1)]

hasilnya adalah :

Yt = g b0 + g b1 Xt + (1- g) Yt-1 + [ut – (1-g)Ut-1]  

Model Cagan mirip dengan Nerlove, tetapi ada kekhususan error term dalam model Cagan. Error term model Cagan menghadapi masalah autokorelasi, sehingga dari model awalnya telah diketahui ada asumsi OLS yang dilanggar (violate). Konsekuensi pelanggaran terhadap asumsi OLS adalah :

a.       Parameter dugaan tidak bias (unbiased)

b.      Dugaan varians (ragam) dari regresinya bias, sehingga standard error akan bias dan hasilnya uji t juga akan bias. Dengan demikian pengujuan hipotesis menjadi kacau.

Penyakit autokorelasi dapat diatasi misalnya dengan Generalized Least Square (GLS).

 

 



[1] q adalah adjustment parameter. q = 0.5, artinya “Y” yang diinginkan hanya tercapai setengahnya.

FITUR MICROSOFT MATH ADD-IN

  FITUR MICROSOFT MATH ADD-IN Yuhka Sundaya Departemen Ekonomi Pembangunan Unisba 2022 Klik menu “mathematics” pada MS.Word, sedemikian hing...