Spesifikasi Error Correction Model
IPt = a0 + a1RPt
+ a2 MPt + a3 PTFt + Ut.................................................. (4)
a1 <
0, a2 dan > 0
Uji Stasioneritas Data
Suatu data runtun waktu
dikatakan stasioner jika mean (m),
variance (σ2y) dan covariance
(gs)
bersifat terhingga (finite). Secara
statistic, variabel yt dikatakan stasioner bila memenuhi kondisi
sebagai berikut (Enders, 1995) :
E(yt) = E(yt-s) = m ............................................................................ (5a)
E((yt - m)2 = E[(yt-s
- m)2]
= σ2y.......................................................................................... (5b)
E[(yt - m)(yt-s - m)] =
E[(yt-s - m)(yt-j-s - m) = gs ................................. (5c)
dimana,
m, σ2y dan gs adalah konstan.
Analisa stasioneritas pada persamaan autoregressive 1 atau AR(1) ditunjukkan
pada persamaan (6).
yt = a0 + a1 yt-1
+ et...................................................................................... (6)
dimana et adalah white noise dan i.i.d (identically, independently, distributive).
Kondisi intertemporalnya
diekspresikan pada persamaan (7).

dengan nilai harapannya (expected
value) adalah

Nilai harapan pada periode s adalah

Jika persamaan (3.8) dan (3.9) dibandingkan, maka kedua mean adalah time independent. Karena
Eyt tidak sama dengan Eyt+s, maka urutannya tidak dapat
stasioner. Namun demikian, bila t besar maka kita dapat mencari limit yt
pada persamaan (3.7). Jika |a1|< 1, maka (a1)ty0
akan cenderung mengarah ke nol. Karena t menjadi bear tiak terhingga dan jumlah mengarah ke a0/(1
– a1). Dengan demikian, jika t menuju tak hingga (t®¥) dan |a1|<
1, maka :

dan nilai harapan menjadi

Dengan demikian, nilai mean dari yt adalah terhingga (finite) dan independen terhadap waktu, sehingga E(yt) = E(yt-s) = m untuk semua t. Nilai variancenya diperoleh dari :
E(yt - m)2 = E[(et
+ a1 et-1
+ (a1)2 et-2 + … )2].............................................. (10a)
= σ2[(1
+ (a1)2 + (a1)4 + … ] = σ2/[1
- (a1)2]................................ (10b)
Persamaan (10b) menunjukkan bahwa variance terhingga (finite)
dan time independent. Nilai covariance
juga finite dan time independent, seperti
ditampilkan pada persamaan (11).
E[(yt - m)(yt-s - m)] =
E{[(et
+ a1 et-1
+ (a1)2 et-2 + … ]*
[et-s
+ (a1)2 et-s-1 + (a1)2 et-s-2
+ …]}
= σ2(a1)s[1 + (a1)2
+ (a1)4 + … ]
= σ2(a1)s[1 + (a1)2]........................................................... (11)
Mengestimasi model ekonometrika secara langsung dengan kondisi data yang tidak stasioner, menurut Thomas (1997) dapat menghasilkan regresi dan masalah korelasi yang semu (spurious regression and correlation). Model ECM merupakan salah satu alternatif model yang dapat mengantisipasi data yang bersifat tidak stasioner.
Spesifikasi ECM dari Persamaan 4
Asumsinya, diperlukan waktu 1 bulan untuk mencapai keseimbangan pinjaman investasi, sehingga model ECMnya diekspresikan pada persamaan (12). Subscrip “t” pada persamaan tersebut
menunjukkan indikator waktu yang secara umum merepresentasikan periode waktu
sebelum dan setelah kebijakan ITF diterapkan sebagaimana dijelaskan pada persamaan
(1) sebelumnya. Definisi simbol
variabel pada setiap persamaan konsisten dengan keterangan pada persamaan (4).

Selanjutnya adalah melakukan transformasi agar data menjadi stasioner. Secara teknis, tahap pertama adalah mengurangi sisi kiri dan kanan persamaan (2) dengan variabel IPt-1, sehingga diperoleh persamaan sebagaimana ditunjukkan pada persamaan (13).

Berikutnya,
dilakukan penambahan dan pengurangan sisi kanan persamaan (13b) dengan a1
RPt-1, a4 MPt-1, dan a6 PTFt-1,
sehingga diperoleh persamaan (14).
Pada persamaan (14), selanjutnya diperoleh informasi parameter sebagai berikut :
Referensi
Enders, Walter. 2004. Applied
Econometric Time Series. John Wiley & Sons. Inc. Second Edition. United
States Of America.
Gujarati,
D. Basic Econometrics. The McGraw−Hill Companies. Fourth Edition. 2004.
Thomas,
R.L. 1998. Modern Econometrics : An Intoduction. Addison-Wesley. Harlow,
England.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih